PEKANBARU- Penjabat (Pj) Wali Kota Pekanbaru Risnandar Mahiwa mengimbau warga untuk lebih selektif dalam menyikapi informasi yang beredar di media. Ia menekankan pentingnya memeriksa rekam jejak media dan memastikan sumber berita yang jelas dan akuntabel.
“Jangan mudah percaya pada berita tanpa sumber yang jelas. Media yang kredibel harus memiliki akuntabilitas dan menyertakan sumber yang dapat dipercaya. Jangan percaya pada media yang hanya mencari keuntungan sesaat,” ujar Risnandar usai meninjau kesiapan surat suara Pilkada di Gudang KPU Kota Pekanbaru, Kamis (31/10/2024).
Ia juga menanggapi tudingan bahwa dirinya berpolitik praktis mendukung salah satu kandidat. Risnandar menyatakan keterbukaannya untuk dilaporkan jika ada bukti keterlibatannya dalam politik praktis.
“Silakan laporkan kepada pihak berwenang jika ada yang merasa saya berpolitik praktis. Saya selalu terbuka dalam setiap arahan dan pernyataan saya kepada lurah, camat, kepala OPD, kepala puskesmas, dan kepala sekolah,” tegasnya.
Terkait pelantikan dan pemilihan kepala daerah, Risnandar menjelaskan bahwa semua prosedur telah dilalui dengan benar sesuai kebijakan nasional. Ia mencontohkan kasus Kota Makassar pada tahun 2018, di mana pemilihan ulang dilakukan pada tahun 2020.
“Karena melibatkan masyarakat luas, pemilihan ketua RT dan RW di Pekanbaru akan dilakukan setelah 27 November (masa pencoblosan Pilkada). Hal ini untuk menghindari dampak situasi politik,” jelasnya.
Risnandar juga mengklarifikasi mengenai pengisian jabatan yang kosong di masa kampanye Pilkada. Semua prosedur telah mengikuti aturan yang berlaku, tanpa ada intervensi.
“Pelayanan masyarakat tetap berjalan. Pengisian jabatan dilakukan untuk menghindari kekosongan yang dapat mengganggu pelayanan publik,” tambahnya.
Risnandar mengimbau warga untuk berhati-hati dalam menerima informasi dan menghindari media yang tidak jelas sumbernya. Warga diimbau membaca berita dari media yang akuntabilitasnya terjamin.
“Media yang benar akan selalu menyertakan sumber yang jelas,” pungkasnya. (RD5)