Pekanbaru – Akhir tahun keenam Hijriyah, Nabi Muhammad menulis surat kepada sejumlah raja di Arab dan sekitarnya.Tujuannya untuk mengajak mereka masuk Islam.Nabi Muhammad memilih beberapa sahabat yang memiliki pengetahuan dan pengalaman untuk dijadikan utusan kepada raja-raja.
Tokoh ulama besar, Al Manshurfuri menyebut, Nabi Muhammad mengirim beberapa utusan itu pada awal bulan Muharram, tahun ke tujuh hijriyah.
Demikian Tausiyah Qobliyah Dzuhur yang di sampaikan oleh Ustadz Chairul Ichwan SPDI sekitar pukul 12. 30 Wib di masjid Al- Mizan Kejaksaaan Tinggi Riau Senin (13/11/2023).
Kemudian Ust. Chairul Ichwan, S. PDI menyampaikan Ketika surat itu dibacakan kepada Raja Kisra, ia langsung merobek-robek dan berkata, “Seorang hamba yang hina dari rakyatku berani menulis namanya sebelum namaku.
” Mendengar kabar ini, Nabi Muhammad bersabda, “Semoga Allah mengoyak- oyak kerajaannya.” Benar saja sabda Nabi Muhammad itu terwujud kemudian hari.
Setelah membaca surat tersebut, Kisra menulis surat kepada Badzan, gubernurnya di Yaman. “Kirimkan dua orang anak buahmu yang kuat kepada orang Hijaz itu agar mereka membawanya kepadaku.”
Lalu Badzan memilih dua orang anak buahnya dan mengutus mereka dengan membawa surat kepada Nabi Muhammad. Surat itu berisi perintah agar membawa Nabi Muhammad kepada raja Kisra.
Nabi Muhammad pun memerintahkan agar kedua utusan itu menemui dirinya keesokan harinya. Pada saat itu, tengah terjadi pemberontakan besar terhadap Kisra yang dilakukan oleh anggota keluarganya sendiri.
Itu terjadi setelah pasukannya mengalami kekalahan yang besar melawan pasukan Kaisar Romawi, tutup Ustadz Chairul Ichwan mengakhiri ceramahnya.
Terpisah, Kasi Penkum Kejati Riau Bambang Heripurwanto SH., MH., saat dikonfirmasi terkait tausiyah Qobliyah Dzuhur membenarkan bahwa kegiatan Religius yang di ikuti oleh Pegawai beragama Islam dilingkungan Kejaksaaan Tinggi Riau berjalan tertib aman dan lancar.
Ya, tausiyah Qobliyah Dzuhur berjalan tertib dan lancar, pungkas Kasi Penkum Kejati Riau. (Hendri)