Jaksa Agung RI Terima Penghargaan Apresiasi dari Jaksapedia dan Universitas Hasanuddin dalam Acara Sound of Justice 2024

Nasional56 Dilihat

Jakarta – Jaksa Agung Republik Indonesia ST Burhanuddin menerima penghargaan apresiasi dari Jaksapedia dan Universitas Hasanuddin.

Penghargaan tersebut diberikan pada acara Sound of Justice 2024 dengan tema “Kolaborasi Untuk Negeri”, yang diselenggarakan oleh Jaksapedia pada Rabu (16/10/2024) di M Bloc Space, Jakarta Selatan.

Adapun penghargaan tersebut yaitu “Tokoh Inspiratif di Bidang Keterbukaan Informasi yang diberikan oleh Jaksapedia. Demikian ungkap Kapuspenkum Kejagung Dr. Harli Siregar Kamis (17/10/2024)

Sementara itu, Universitas Hasanuddin memberikan penghargaan kepada Jaksa Agung sebagai “Tokoh Inspiratif di Bidang Keterbukaan Informasi dan Penegakan Hukum”.

Dalam keynote speech-nya, Jaksa Agung menyampaikan apresiasi kepada Jaksapedia dan seluruh pihak yang menyelenggarakan acara ini.

Jaksa Agung menilai tema yang diangkat “Kolaborasi Untuk Negeri” sangat relevan dalam konteks penegakan hukum di Indonesia. Kegiatan ini menggambarkan pentingnya sinergi antara Kejaksaan, masyarakat, dan stakeholders terkait untuk menciptakan sistem hukum yang berkeadilan.

Adapun Jaksapedia lahir dari berbagai komunitas dalam masyarakat, yang bertujuan untuk mendukung penegakan hukum di Indonesia, khususnya pemberantasan korupsi serta keadilan restoratif. Platform ini menyebarkan pesan Kejaksaan yang tegas, adil, dan humanis.

“Jaksapedia tidak kenal lelah menyebarkan berita dan informasi terkait kinerja positif jajaran Kejaksaan di seluruh Indonesia secara transparan, yang pada akhirnya akan menjadi patron bagi Kejaksaan untuk terus menjalankan tugas dan fungsinya sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku,” ujar Jaksa Agung.

Selain itu, Jaksa Agung menilai kegiatan ini sangat penting terutama terkait pemberitaan kinerja. Bagi Jaksa Agung, kegiatan seperti ini memiliki makna yang lebih dalam di era digital dan keterbukaan informasi.

“Jaksapedia sebagai platform informasi terus aktif menyampaikan pemberitaan secara real-time, terkait perkembangan kasus-kasus besar maupun pencapaian kinerja kami dalam penegakan hukum, sehingga masyarakat terus memberikan dukungan kepada instansi Kejaksaan untuk selalu meningkatkan kinerjanya,” imbuh Jaksa Agung menambahkan.

Oleh karenanya, di tengah tuntutan masyarakat akan transparansi dan keadilan, Kejaksaan tidak hanya dituntut untuk bekerja secara profesional, tetapi juga untuk mampu berkomunikasi secara efektif dengan masyarakat luas.

Di samping itu, Jaksa Agung juga menekankan bahwa Kejaksaan tidak dapat bekerja sendiri dalam menjaga keadilan di negeri ini. Kerja sama antara berbagai pihak, termasuk akademisi, aktivis, media, dan masyarakat umum, sangat diperlukan.

Jaksa Agung juga menuturkan, di era digital seperti saat ini penting untuk memahami betapa signifikan perubahan dalam pola komunikasi antara lembaga negara, seperti Kejaksaan dengan masyarakat.

Teknologi digital telah mengubah cara informasi disampaikan dan diterima, serta menuntut keterbukaan, transparansi, dan kecepatan dalam merespons isu-isu yang muncul di tengah masyarakat.

“Syukur Alhamdulillah atas dukungan semua pihak, Kejaksaan berhasil meningkatkan kepercayaan publik atas kinerja penegakan hukum dan pemberantasan korupsi oleh Kejaksaan, serta menempatkan Kejaksaan sebagai instansi penegak hukum paling dipercaya publik.

Ini merupakan bukti bahwa upaya Kejaksaan dalam menegakkan keadilan mendapatkan dukungan dari masyarakat luas,” terang Jaksa Agung.

Senada itu, Kapuspenkum Harli Siregar menambahkan melalui acara Sound of Justice ini, Jaksa Agung berharap Jaksapedia terus menjadi representasi yang baik, yang identik dengan Kejaksaan, agar terus menyajikan dan memberitakan segmen maupun program yang berkualitas serta bermanfaat bagi segenap para pendengarnya.

Sebagai informasi, rangkaian acara Sound of Justice “Kolaborasi Untuk Negeri” turut menyiarkan Live Podcast bertajuk “Podcast Bedah Keadilan (Bedil)” yang menghadirkan narasumber yakni Jaksa Agung Muda Intelijen (JAM-Intelijen) Reda Manthovani, Guru Besar Ilmu Hukum Universitas Al Azhar Prof. Dr. Suparji, S.H., M.H., Dekan Fakultas Ilmu Hukum Universitas Hasanuddin Prof. Dr. Hamzah Halim, S.H., M.H., M.A.P., Kepala Kejaksaan Negeri Garut Helena Octavianne, Kepala Kejaksaan Negeri Sanggau Dedy Irwan Virantama, dan Koordinator pada Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara Yos. A. Tarigan.

Selain Live Podcast, acara ini juga dimeriahkan oleh penampilan bintang tamu stand up comedy Adjis Doa Ibu, Arif Brata, Ardit Erwandha, dan Ali Akbar, juga tersaji pameran karya serta hiburan games yang tersedia bagi pengunjung, pungkas Kapuspenkum Kejagung.

Acara ini turut dihadiri oleh Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Umum (JAM-Pidum) Asep N. Mulyana dan Kepala Pusat Penerangan Hukum Harli Siregar