Satgas SIRI Kejaksaan Agung Berhasil Amankan Buronan (DPO) Penangkap Ikan Ilegal Atas Nama Terpidana PALLETTUI, HARMANK, dan SANUSI 

Nasional249 Dilihat

Jakarta – Tim Satgas Intelijen Reformasi Inovasi (SIRI) Kejaksaan Agung dan Tim Intelijen Kejaksaan Tinggi Papua Barat berhasil mengamankan Terpidana yang masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) asal Kejaksaan Negeri Fakfak.

DPO asal Kejari Fakfak tersebut di amankan sekitar pukul 9.23 WITA di jl pelita ,Buana Kana Rappocini Makasar , Sulawesi Selatan pada Kamis (18/4/2024) terang Kapuspenkum kejagung Dr.Ketut Sumedana melalui siaran persnya (18/4/2024).

Adapun Identitas Terpidana yang diamankan, yaitu:

  • Nama : Pallettui alias Lattu
  • Tempat lahir : Bone
  • Usia/tanggal lahir : 46 Tahun/1 Juli 1977
  • Jenis kelamin : Laki-laki
  • Kewarganegaraan : Indonesia
  • Agama : Islam
  • Pekerjaan : Nelayan/Nahkoda Kapal Motor Nelayan Airin Jaya
  • Tempat Tinggal : Tippulue RT 01/RW 02 Kelurahan Toro, Kecamatan Tanete Riattang Timur, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan

Putusan MA : Nomor 1929/Pid.Sus/2019 tanggal 28 Agustus 2019 atas nama Palettui

  • Nama : Harmank alias Emmank
  • Tempat lahir : Tippulue
  • Usia/tanggal lahir : 40 Tahun/29 Maret 1984
  • Jenis kelamin : Laki-laki
  • Kewarganegaraan : Indonesia
  • Agama : Islam
  • Pekerjaan : Nelayan/Nahkoda Kapal Motor Nelayan Bunga Mawar 53
  • Tempat Tinggal : Welalange RT 01/RW 03, Kelurahan Bulu Tempe, Kecamatan Tanete Riattang, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan

Putusan MA : 1925/Pid.Sus/2019 tanggal 29 Juli 2019 atas nama Harmank

  • Nama : Sanusi
  • Tempat lahir : Tippulue
  • Usia/tanggal lahir : 46 Tahun/1 Juli 1977
  • Jenis kelamin : Laki-laki
  • Kewarganegaraan : Indonesia
  • Agama : Islam
  • Pekerjaan : Nelayan/Nahkoda Kapal Motor Nelayan Halifa
  • Tempat Tinggal : Tippulue, Kelurahan Toro, Kecamatan Tanete Riattang Timur, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan

Putusan MA : Nomor 1926 K/Pid.Sus/2019 tanggal 29 Juli 2019 atas nama Sanusi

Adapun kasus posisinya menyatakan ketiga Terpidana sebagaimana identitas di atas melakukan tindak pidana mengoperasikan kapal penangkap ikan berbendera Indonesia dan melakukan penangkapan ikan di wilayah pengelolaan perikanan Negara Republik Indonesia yang tidak memiliki Surat Izin Penangkapan Ikan (SIPI).

Atas perbuatan tersebut ketiga Terpidana dijatuhkan pidana penjara selama 7 (tujuh) bulan dan pidana denda sejumlah Rp50.000.000 (lima puluh juta rupiah) dengan ketentuan apabila pidana denda tersebut tidak dibayar maka diganti dengan kurungan selama 1 (satu) bulan.

Berdasarkan pantauan Tim Tabur, Ketiga DPO bergerak dari Bone menuju Makassar sekitar pukul 09.23 WITA. DPO terpantau di rumah makan di Jalan Pelita, Buana Kana, Kecamatan Rappocini, Kota Makassar. Setelah itu Tim melakukan pengamanan terhadap DPO atas nama;

Sanusi

Harmank alias Emmank

Palletui alias Lattu

Saat diamankan, ketiga Terpidana bersikap kooperatif sehingga proses pengamanannya berjalan dengan lancar. Selanjutnya, Terpidana dibawa ke Kejaksaan Negeri Makassar untuk kemudian dilakukan serah terima kepada Tim Jaksa Eksekutor Kejaksaan Negeri Fakfak.

Melalui program Tabur Kejaksaan, Jaksa Agung meminta jajarannya untuk memonitor dan segera menangkap buronan yang masih berkeliaran, guna dilakukan eksekusi demi kepastian hukum. Jaksa Agung mengimbau kepada seluruh buronan dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) Kejaksaan RI, untuk segera menyerahkan diri dan mempertanggung-jawabkan perbuatannya karena tidak ada tempat bersembunyi yang aman. (Redaksi)