SPPG Sukamulia Diresmikan, Layanan MBG Ditargetkan Capai Seluruh Peserta Didik

PEKANBARU – Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru terus mempercepat pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) bagi peserta didik. Langkah ini diwujudkan melalui pembentukan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di berbagai wilayah, sebagai bagian dari upaya mendukung kebijakan strategis nasional untuk meningkatkan kualitas gizi anak sekolah.

Wakil Wali Kota Pekanbaru, Markarius Anwar, menegaskan komitmen pemerintah dalam mendukung program tersebut. Ia menyampaikan hal itu seusai menghadiri peresmian SPPG Sukamulia di Kecamatan Sail, Senin (24/11/2025).

“Kami menyambut baik dan sangat mengapresiasi hadirnya program ini. MBG menjadi investasi penting untuk masa depan anak-anak kita,” ujar Markarius.

Ia mengungkapkan bahwa saat ini baru sekitar 40 persen peserta didik yang sudah mendapat layanan MBG. Pemko berharap seluruh SPPG yang direncanakan bisa segera terbentuk agar cakupan pelayanan semakin luas.

“Dengan semakin banyaknya SPPG, kita ingin seluruh peserta didik dapat menikmati layanan makan bergizi gratis ini,” tambahnya.

Pemko Pekanbaru juga menegaskan dukungan penuh kepada para mitra pelaksana, baik dari yayasan maupun pihak lain yang berkontribusi membuka dapur layanan gizi. Kolaborasi yang makin luas diharapkan mempercepat pemenuhan standar gizi anak-anak di Kota Pekanbaru.

Sementara itu, Kepala Pelayanan Pemenuhan Gizi wilayah Riau, Sumatera Barat, dan Kepulauan Riau, Syatriwidya, memastikan bahwa penyediaan pangan di SPPG Sukamulia telah memenuhi standar kualitas. Mulai dari komposisi gizi, keamanan pangan, sanitasi hingga higienitas, semuanya dikelola secara profesional oleh Perkumpulan Penyelenggara Jasa Boga Indonesia (PPJI).

Saat ini, terdapat hampir 80 SPPG di Pekanbaru yang siap beroperasi. Namun, yang sudah benar-benar berjalan baru sekitar 50 unit, atau lebih dari separuh dari total target.

“SPPG Sukamulia melayani tiga sekolah dengan jumlah penerima manfaat mencapai 1.300 peserta didik pada pekan kedua. Jumlah ini akan bertambah hingga lebih dari 2.500 peserta didik seiring tersedianya tenaga chef bersertifikasi,” jelasnya. (red)