Wali Kota Pekanbaru Ajak Masyarakat Rajut Kembali Persatuan Melayu

PEKANBARU – Lebih dari 10 ribu masyarakat memadati Gedung Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) di Pekanbaru, Jumat (20/6/2025), dalam prosesi penabalan gelar adat kepada Wali Kota Pekanbaru Agung Nugroho dan Wakil Wali Kota Markarius Anwar.

Penabalan ini tercatat sebagai salah satu prosesi adat Melayu terbesar yang pernah digelar di Kota Pekanbaru. Antusiasme warga membanjiri kawasan LAM sejak pagi hingga siang hari, menandai besarnya harapan dan dukungan terhadap kepemimpinan baru kota ini.

Dalam sambutannya, Wali Kota Agung Nugroho menyampaikan rasa syukur dan terima kasih atas kehadiran masyarakat. Ia menyebut momen ini bukan sekadar seremoni, melainkan bagian dari sejarah bersama.

> “Hari ini bukan hanya penabalan adat, tetapi hari sejarah bagi kita semua. Saya ucapkan terima kasih kepada seluruh masyarakat yang hadir, meski saya tidak bisa menyapa satu per satu,” ujar Agung.

Usai penabalan, Agung mengajak masyarakat melaksanakan salat Jumat berjemaah di Masjid Raya Pekanbaru, dilanjutkan dengan ziarah ke makam Marhum Pekan – pendiri Kota Pekanbaru – yang berada di sisi masjid.

Dalam pidato penutupnya, Wali Kota Agung menyampaikan pesan mendalam tentang pentingnya menjaga persatuan dan marwah budaya Melayu di tengah situasi yang ia gambarkan sebagai “Riau yang sedang terluka”.

> “Kami menyadari bahwa saat ini Riau sedang terluka. Tapi mari kita jahit kembali luka itu, mari kita hilangkan permusuhan, kita singkirkan dengki, kita hentikan saling lapor. Melayu sejati itu sedih melihat orang susah dan bahagia melihat orang berhasil,” ucapnya dengan nada penuh harap.

Ia juga memohon doa dan tunjuk ajar dari para tetua adat serta masyarakat luas agar dapat menjalankan amanah dengan bijak.

“Mari kita jaga tuah ini, mari kita rawat marwah ini. Kami tidak bisa bekerja sendiri. Tapi bersama, kita bisa memperkuat nilai-nilai Melayu sebagai fondasi kebersamaan dan kemajuan,” tutup Agung.