Water Leading Bakal di Jadikan Destinasi Wisata Rohil

Rokan Hilir74 Dilihat

Bagansiapiapi- Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) Suwandi,S,Sos melihat secara langsung kondisi bangunan bersejarah Water Leading, dijalan Siak Kecamatan Bangko, Kamis (6/7/2023) Bagansiapiapi.

Peninjauan Bangunan Bersejarah yang di bangunan di zaman Kolonial Belanda pada tahun 1924 ini, di dampingi Para Pengawas Kebersihan dan Taman DLH Rohil.

Kepala DLH Rohil Suwandi mengatakan pihaknya mengunjungi salah satu destinasi wisata yang di miliki Rohil khusunya kota Bagansiapiapi yakni Water Leading.

“Hari ini kami sengaja mengunjungi salah satu destinasi wisata yang di miliki Rohil khusunya kota Bagansiapiapi water leading, Kunjungan ini dalam rangka menindak lanjuti hasil pembersihan yang telah dilakukan petugas kebersihan di lokasi tersebut,”Jelasnya.

Water leading ini lanjut Suwandi, boleh dikatakan bangunan bersejarah milik pemerintah daerah, yang harus di jaga dan di rawat.

“Kedepannya mungkin kita coba renovasi Bangunan tersebut agar lebih cantik, seperti halnya pengecatan dan pembersihan kembali lokasi,”Paparnya.

kadis DLH mengaku juga melihat alur sungai yang menghubungkan water leading ini ke parit Gepak yang bisa di jadikan sebagai sumber air Yang kita coba bersihkan baik itu dengan cara manual atau menggunakan alat berat.
“Jadi di sepanjang aliran sungai nanti, akan kita jadikan sebagai objek wisata air, dan wahana bermain untuk anak anak, khusunya masyarakat Rohil,”Ungkapnya.

Selain itu kadis DLH juga mejelaskan ada sebagian bangunan ini hilang di karenakan keropos dan di maling orang yang tidak bertanggung jawab.

“Agar bangunan ini tetap terjaga perlu adanya penanganan dan petugas khusus di tempat tersebut agar aset ini bisa dijaga dan terawat kembali.

Dalam hal lingkungan hidup Tegas Wandi kita berkewajiban membenahi aset tersebut dengan menjaga dan membersihkan lokasi tersebut.

“Kemaren kita juga sudah melihat serta bersihkan bangunan bersejarah yakni pelabuhan yang berada di kantor beacukai, kondisinya juga memperihatinkan dan ini perlu adanya penangan khusus supaya ke depannya tidak hilang ke Asrian dan keindahannya,”Pungkasnya.