Keutamaan orang yang memuji Allah Subhaanahu wata’ala, Oleh Ust. Chairul Ichwan, S. PDI 

Nasional205 Dilihat

Pekanbaru – Bertempat di Masjid Al-Mizan, pegawai dilingkungan Kejaksaan Tinggi Riau mengikuti Tausiyah Ba’da Dzuhur yang disampaikan oleh Ust. Chairul Ichwan, S. PDI.

Kegiatan Tausiyah Ba’da Dzuhur Selasa (30/5/2023) itu dibenarkan oleh Kasi Penkum Kejati Riau Bambang Heripurwanto SH.,MH.

Saat dikonfirmasi awak media, Kasi Penkum Kejati Riau menyebutkan Ust. Chairul Ichwan, S. PDI membacakan ayat Q.S. Al-Buruuj: 8-9 yang artinya :

“Dan mereka tidak menyiksa orang-orang mukmin itu melainkan karena orang-orang mukmin itu beriman kepada Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Terpuji. Yang mempunyai kerajaan langit dan bumi.”

Lebih lanjut, Ust. Chairul Ichwan, S. PDI menyampaikan bahwa ayat-ayat di atas mengandung perintah, anjuran, dan berita tentang pujian-pujian kepada Allah Subhaanahu wata’ala.

Dalam hadits-hadits Baginda Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam, secara khusus juga telah disebutkan tentang keutamaan orang yang memuji Allah Subhaanahu wata’ala.

Misalnya, dalam sebuah hadits disebutkan

, “Orang yang pertama kali dipanggil masuk ke dalam surga adalah orang-orang yang selalu memuji Allah Subhaanahu wata’ala pada setiap keadaan, baik ketika senang maupun susah.”

Selanjutnya dalam riwayat lain sambung Ustadz Chairul Ichwan, Baginda Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Allah Subhaanahu wata’ala sangat suka memuji Dzatnya sendiri.” Memang demikianlah adanya, karena pada hakikatnya yang berhak dipuji hanyalah Dzat Allah Subhaanahu wata’ala Yang Maha Suci.

Ust. Chairul Ichwan, S. PDI

Apa untungnya memuji selain Allah Subhaanahu wata’ala, sedangkan selain Allah Subhaanahu wata’ala tidak memiliki kekuasaan apapun? Bahkan tidak berkuasa atas dirinya sendiri!”. Pada Hari Kiamat, hamba yang paling mulia ialah yang paling banyak memuji Allah Subhaanahu wata’ala.

Disebutkan juga dalam riwayat lain, “Memuji adalah asas dan pondasi tidak dapat bersyukur kepada Allah Subhaanahu wata’ala.” Sebuah hadits bersyukur. Barangsiapa tidak memuji Allah Subhaanahu wata’ala, maka ia menyebutkan, “Barangsiapa memuji nikmat yang telah diberikan kepadanya, maka pujian itu akan menjaga nikmat tersebut sehingga tidak akan hilang.”

Dan sebuah hadits lain lanjutnya lagi, menyebutkan, “Jika dunia ini dan segala isinya berada dalam kekuasaan salah seorang umatku, lalu ia mengucapkan Alhamdulillah, maka Riwayat lain menyebutkan, “Jika Allah Subhaanahu wata’ala memberi nikmat ucapan ini lebih utama daripada dunia beserta isinya yang dia miliki itu.”

Senada itu, Kasi Penkum Kejati Riau berharap dengan dilaksanakan Tausiyah Ba’da Dzuhur ini diharapkan pegawai Kejaksaan Tinggi Riau dapat mengajak kepada kebaikan dan mencegah pada kemungkaran, ini semua dilakukan semata-mata untuk memuliakan agama Allah diatas bumi-Nya, serta untuk kebaikan manusia itu sendiri.

Kegiatan Tausiyah Ba’da Dzuhur di Masjid Al-Mizan Kejaksaan Tinggi Riau mengikuti secara ketat protokol kesehatan (prokes), timpal Kasi Penkum Kejati Riau Bambang Heripurwanto (Hendri).