Pekanbaru – Amal baik atau buruk seseorang akan tersimpan di dalam kubur bagaikan tersimpan di dalam kotak begitu sepenggal tausiyah Dzuhur yang di sampaikan ustad Chairul Ichwan, S.PDI di mesjid Al Mizan Kejati Riau.
Kegiatan tausiyah yang di ikuti seluruh pegawai kejaksaan tinggi Riau yang beragama Islam tersebut di sampaikan oleh kasi Penkum Kejati Riau Bambang Heripurwanto, SH. MH melalui siaran persnya Rabu (20/9/2023).
Kasi penkum Kejati Riau Bambang Heripurwanto menjelaskan bahwa dalam penyampaiannya Ust. Chairul Ichwan, S. PDI menyampaikan Syaikh Kumair rahmatullah alaissalam bercerita, “Suatu hari aku berajalan bersama Sayyidina Ali hingga tiba di sebuah hutan. Lalu, Sayyidina Ali mendekati sebuah kuburan sambil berkata, “Wahai penghuni kubur, wahai penghuni tempat yang sunyi, wahai yang tinggal sendirian di tempat yang menakutkan, bagimanakah kabar dan keadaanmu? ‘Kemudian sayyidina Ali berkata, ‘Adapun kabar kami di sini, hartamu telah dibagi-bagikan setelah kepergianmu, anak-anakmu telah menjadi yatim, dan istri-istrimu telah menikah lagi. Inilah berita kami, ceritakanlah sedikit tentang kalian! ‘Seraya menoleh ke arahku, ia berkata, ‘Wahai Kumail, seandainya mereka boleh dan dapat berbicara, mereka akan berkata, sebaik-baik bekal adalah bertakwa, setelah berkata demikian ia menangis. Wahai Kumail, kubur adalah menyimpan amal, dan kita akan mengetahui ketika mati,”
Selanjutnya Ust. Chairul Ichwan, S. PDI menyampaikan Amal baik atau buruk seseorang akan tersimpan di dalam kubur bagaikan tersimpan di dalam kotak. Banyak hadist yang menjelaskan bahwa amal baik akan datang berupa seseorang yang tampan. Ia akan menjadi sahabat dan penghibur si mayit. Sebaliknya, amal buruk akan datang berupa sesuatu yang buruk rupa, busuk, dan hanya akan menambah kesengsaraan mayit. Sebuah hadis menyebutkan, “Tiga hal yang mengiringi manusia sampai ke kuburnya, yaitu hartanya (sebagaimana kebiasaan Arab Jahiliyah), keluarganya, dan amal perbuatannya. Dua hal, yaitu harta dan keluarganya, akan kembali setelah penguburan. Yang tinggal bersamanya hanyalah amal perbuatannya.”
Diakhir Ust. Chairul Ichwan, S. PDI menyampaikan Suatu ketika, baginda nabi SAW bertanya kepada para sahabatnya, “tahukah kalian bagaimana perumamaan kalian dengan sanak saudara kalian, harta kalian, dan amal perbuatan kalian?” atas keinginan para sahabat, baginda nabi SAW bersabda, “ perumpamaanbagaikan seorang yang memiliki tiga saudara. Menjelang kematian, ia memamnggil saudara-saudaranya dan berkata, ‘saudara-saudaraku, kalian telah mengetahui bagaimana keadaanku ini, maka bantuan apakah yang dapat kalian berikan kepadaku saat ini?’ saudaranya yang pertama menjawab, ‘aku akan merawatmu, aku akan mengobatimu, dan aku akan melayani segala keperluanmu. Jika kamu meninggal dunia, aku akan memandikanmu, mengkafanimu, memikulmu dan menguburkanmu.
Sumber kasi Penkum kejati Riau #sf